Ada banyak istilah unik dalam dunia investasi, salah satunya sideways saham.
Pada dasarnya, sideways saham ini mengacu pada bagaimana pergerakan saham yang menunjukkan kondisi ketika harga saham berada dalam kisaran yang sama, pada periode tertentu.
Keberadaan sideways saham ini tentu saja dijadikan strategi oleh para investor dengan mencermati ciri-cirinya. Yuk, simak penjelasan mengenai sideways saham supaya tetap cermat dalam trading.
Pengertian Sideways Saham
Sideways saham adalah kondisi dimana pergerakan harga saham tidak naik tetapi juga tidak turun, alias stabil dalam rentang waktu yang cukup lama.
Bagi investor pemula, mungkin kondisi ini akan terlihat biasa saja. Namun bagi trader profesional, sideways saham justru akan menyebabkan mereka bertanya-tanya.
Kondisi sideways yang mana tidak menunjukkan tren apapun, tidak naik maupun turun, pasti akan membingungkan.
Alhasil, para trader saham akan gelisah sekaligus bingung untuk melakukan transaksi atau tidak.
Pergerakan sideways saham ini cenderung berbentuk horizontal alias mendatar. Artinya, jumlah pembeli dan penjual sama banyaknya dengan kesamaan kuatnya angka penawaran dan permintaan.
Tidak ada yang tahu kapan grafik saham ini akan turun atau naik setelah kondisi tersebut. Itulah mengapa, saat kondisi ini terjadi maka kebanyakan trader saham akan langsung was-was dan berhati-hati.
Sideways saham juga bisa digambarkan sebagai pergerakan yang tidak membentuk titik tertinggi, atau penembusan di atas harga tertinggi sebelumnya.
Jika hal tersebut terjadi, maka akan menunjukkan breakout resistance.
Begitupun sebaliknya, dimana sideways juga merupakan pergerakan yang tidak membuat titik terendah di bawah level support sebelumnya.
Namun, jika suatu saat harga saham menembus area support dan menutup harganya disitu, kemungkinan akan menjadi trend bearish.
Nah, tren datar juga sering ditemukan pada pasar saham, diantaranya IHSG, LQ45, atau IDX30. Tidak hanya saham,
Kondisi ideways juga tidak hanya bisa terjadi pada aset saham, tetapi juga obligasi, komoditas, sampai valuta asing.
Ciri-Ciri Sideways Saham
Bagi kamu investor pemula, bisa saja kok mengamati kondisi sideways saham ini melalui ciri-ciri yang ada, yakni:
-
Adanya pola bukit dan pola lembah dengan candle hijau merah yang pendek.
-
Tidak ada pergerakan yang lebih tinggi atau bahkan lebih rendah, khususnya dari level rata-rata.
-
Pola garis horizontal semakin sempit dengan overlay saling bertumpukan rapat.
Baca juga: Ciri Saham yang Akan Masuk ke Fase Sideways Panjang
Bagaimana Cara Mengidentifikasi Trend Sideways?
Untuk mengetahui trend sideways, caranya gampang! Kamu hanya perlu mengetahui level support dan resistance terlebih dahulu.
Caranya dengan cara menggambar garis pada area tersebut.
Biasanya, pada trend yang sedang datar, area support adalah tempat yang dipilih pembeli, untuk masuk kembali. Sehingga, mereka tidak akan membiarkan harga jatuh di bawah level itu.
Pasar sideways pada saham adalah suatu harga yang terhimpit, pada dua level resistance dan support tersebut.
Tak jarang , mungkin juga akan naik ke atas atau ke bawah level tersebut. Namun, tidak serta merta menembus level, yang lebih tinggi atau lebih rendah.
Jika harga melebihi area resistance, kemudian menembus harga tertinggi sebelumnya, maka pasar sideways akan berakhir dan membuat trend baru yang bernama uptrend.
Sebaliknya, jika harga jatuh melewati area bawah level support, ini menandakan akhir dari pasar sideways, yang menjadi awal trend turun atau downtrend.
Baca juga: Volume Saham: Penjelasan, Cara Baca, & Strategi Indikator
Strategi Trading saat Sideways pada Saham
Kalau pasar lagi sideways, gimana cara tradingnya?
Nah, jika pasar sideways pada saham terjadi, hal tersebut adalah salah satu kondisi yang mungkin sulit untuk menghasilkan keuntungan, terlebih bagi trader harian.
Bahkan, jika kamu bertemu dengan kondisi market seperti ini, akan lebih baik menunggu sampai ada konfirmasi breakout support atau resistance.
Untuk melakukan strategi saat sideways, diharapkan kamu bisa lebih sabar. Jika kamu sabar, pasar akan mengungkapkan arah mana yang akan dituju selanjutnya.
Hal ini sangat penting untuk memperhatikan sentimen, yang membuat pasar tersebut menembus area bawah atau atas.
Jika kamu ragu, cara terbaik untuk trading saat sideways pada saham adalah dengan melakukan diversifikasi.
Alhasil, kamu tidak akan kehilangan terlalu banyak uang atau mendapatkan terlalu banyak saat breakout.
Sebagian besar investor menunjukkan bahwa lebih penting untuk memiliki alokasi aset yang tepat. Daripada mencoba dan mengatur waktu pasar dengan benar.
Saat pasar bergerak secara datar, inilah saat yang tepat untuk menyeimbangkan kembali alokasi kamu.
Kelebihan Trading Saat Sideways Pada Saham
1. Struktur Market Jelas
Kelebihan momen sideways saham yang pertama adalah memiliki level support dan resistance yang jelas.
Hal ini bisa menghilangkan kebingungan pada saat menetapkan entri dan menutup transaksi.
Misalnya, seorang trader dapat membeli saham ketika harganya menguji support. Setelah itu, mereka menentukan target keuntungan pada resistance terdekat.
Letak stop-loss yang kalian tentukan, harus dibawah level support terdekat dan dilebihkan sedikit kebawah.
2. Risiko dan Kontrol
Kelebihan yang selanjutnya adalah terkait risiko dan kontrol, di mana pedagang bisa mengambil keuntungan pada saat sideways.
Namun, keuntungan tersebut relatif kecil ketika kondisi tersebut.
Oleh karena itu, setiap perdagangan, biasanya tidak dibuka selama lebih dari beberapa hari atau minggu.
Hal tersebut bermanfaat untuk mengurangi kemungkinan posisi terkena dampak negatif, oleh trend bearish atau peristiwa berita yang tidak terduga, seperti ekonomi yang buruk.
Trading di pasar sideways, memungkinkan trader untuk menutup posisi terbuka sebelum pengumuman perusahaan, seperti laporan pendapatan, dan masuk kembali saat harga saham kembali ke support.
Batasan Trading Sideways pada Saham
1. Biaya Transaksi Lebih Tinggi
Pada perdagangan di pasar sideways, biasanya menghadirkan lebih banyak peluang perdagangan, daripada perdagangan tren.
Saat harga saham bergerak dalam kisaran, pedagang dapat terus membeli di support dan menjual di resistance.
Perdagangan yang sering menghasilkan komisi yang memakan keuntungan pedagang.
Trader yang menggunakan strategi rentang-terikat tidak memiliki keuntungan membiarkan keuntungan mereka berjalan untuk mengimbangi biaya komisi.
2. Memakan Waktu
Sering membeli dan menjual sekuritas untuk mencari keuntungan di pasar sideways memakan waktu.
Trader perlu menentukan entry dan exit mereka serta menempatkan order stop-loss.
Setelah memasuki perdagangan, itu harus dipantau dengan cermat untuk memastikan eksekusi yang benar.
Banyak pedagang punya strategi yang efisien agar perdagangan mereka tidak menghabiskan banyak waktu. Juga, untuk menghindari duduk di depan monitor sepanjang hari.
Sudah Siap Untuk Berinvestasi Saham?
Nah, di aplikasi saham InvestasiKu, kamu juga bisa memantau trafik saham dari emiten apapun. Jadi, secara otomatis kamu bisa melihat ciri-ciri sideways saham ini dan menunggu tren berganti.
Yuk, mulai investasi saham di InvestasiK dengan ratusan emiten yang tersedia. Mulai dari emiten saham syariah seperti Bank Syariah Indonesia (BRIS), Bank Aladin Syariah Tbk (BANK), Bank BTPN Syariah (BTPS), dan Bank Panin Dubai Syariah (PNBS).
Namun, jika kamu memilih investasi konvensional maka ada Bank Centra Asia (BBCA), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), dan lainnya.
Yuk, download InvestasiKu dan tanamkan saham demi masa depan yang lebih baik.