LIFESTYLE
 

Makna Berpuasa untuk Masa Depan Finansial yang Lebih Baik

by FIRMAN MARIHOT, CFP - 26 Mar 2025 - Reviewed by Lia Andani.

 

Setiap tahun, umat Muslim di seluruh dunia menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Selama sebulan penuh, kamu diminta untuk menahan lapar, haus, dan hawa nafsu sejak fajar hingga terbenam matahari. 

Namun, kalau ditelisik lebih dalam, Ramadhan bukan hanya sekadar menahan makan dan minum. Lebih dari itu, untuk melatih kontrol diri yang sangat kuat— bukan hanya urusan spiritual, tapi juga finansial.

Di tengah dunia yang semakin konsumtif dan penuh godaan, kemampuan untuk menahan diri adalah kualitas langka. Banyak orang terjebak dalam gaya hidup serba ingin instan, tanpa memikirkan dampaknya bagi masa depan. 

Maka, Ramadhan datang sebagai reminder tahunan bahwa kamu dan kita semua masih bisa hidup lebih tenang, lebih sederhana, dan lebih terarah一termasuk mengelola uang.

Mari kita bahas lebih dalam: bagaimana sebenarnya makna puasa dapat membawa kita menuju masa depan finansial yang lebih baik?

 

Menahan Lapar = Menahan Keinginan Konsumtif

 

Jika kamu saja bisa menahan lapar selama lebih dari 12 jam sehari, bukankah seharusnya kamu juga bisa menahan keinginan membeli barang yang tidak perlu?

Inilah pelajaran besar pertama dari puasa: bisa menunda kesenangan sesaat demi tujuan yang lebih besar.

Jika dilihat dari kacamata finansial, prinsip tersebut sangat penting. Banyak orang mengalami masalah keuangan bukan karena penghasilannya kurang, tapi karena tidak bisa menahan keinginan. 

Godaan diskon, gaya hidup mewah, dan keinginan untuk selalu terlihat ‘kaya’ justru menjadi jebakan yang menjauhkanmu dari kebebasan finansial.

Nah, melalui puasa ini, kamu belajar bahwa menahan diri itu bukan penderitaan, tetapi sebagai jalan menuju ketenangan.

 

Hidup Sederhana, Tapi Bermakna

Ramadhan memang hanya 30 hari saja, tetapi mampu membuatmu sadar bahwa hidup ternyata bisa dijalani dengan cara yang lebih sederhana. 

Cukup sahur dan berbuka, tanpa harus mewah. Bahkan sering kali, makanan sederhana saat berbuka terasa lebih nikmat karena dijalani dengan rasa syukur.

Prinsip ini juga berlaku dalam kehidupan finansial.

Orang sekarang selalu berkeinginan punya gadget terbaru, mobil mewah, atau liburan ke luar negeri supaya merasa dan dianggap “berhasil”. 

Padahal, definisi sukses tidak selalu identik dengan harta saja. Sukses juga berarti mampu tidur nyenyak tanpa dikejar tagihan. Sukses juga berarti punya tabungan, bukan hanya gengsi.

Nah, mulai sekarang selalu tanamkan pola pikir bahwa puasa mampu mengajarkan “lebih baik hidup sederhana tapi punya tujuan, daripada hidup mewah tapi kosong.”

 

Mengelola Emosi Selagi Mengelola Uang

Puasa tidak hanya menahan lapar, tapi juga menahan amarah dan emosi negatif一latihan luar biasa untuk pengendalian diri. 

Ingat, dalam konteks mengelola keuangan, emosi justru menjadi musuh utama.

Nyatanya, banyak orang sekarang sering belanja karena stres, bukan karena butuh; dengan dalih self-reward.

Selain itu, sebagian besar orang juga membeli barang sebagai “ajang balas dendam” saat dirinya tengah mengalami hari buruk一juga sama, dengan pembelaan self-reward

Sekali dua kali self-reward, itu wajar. Namun jika setiap hari, tentu akan payah. Tak jarang juga, asal berinvestasi tanpa riset karena FOMO saja, bukan karena logika.

Padahal, hal-hal yang berkaitan dengan keuangan harus bersamaan dengan pengendalian emosi, supaya lebih bijak一apalagi saat puasa. 

Kamu jadi lebih tenang. Lebih sabar, dan tidak mudah terjebak dalam keputusan finansial impulsif.

 

Momentum untuk Refleksi: Sudah Sehatkah Keuanganmu?

 

Ramadhan menjadi waktu yang pas untuk refleksi, bukan hanya spiritual, tapi juga finansial. 

Tanyakan pada dirimu sendiri tentang hal-hal ini:

  • Sudahkah kamu punya tabungan?
  • Apakah kamu punya utang konsumtif yang belum dibayar?
  • Apakah pengeluaranmu lebih besar dari pemasukan?
  • Apakah kamu sudah berbagi dengan orang lain, atau hanya fokus pada diri sendiri?

Nah, lewat puasa Ramadhan ini seharusnya kamu makin sadar akan makna hidup. Nah, dalam prosesnya, kamu juga harus ingat akan pentingnya perencanaan masa depan—termasuk rencana keuangan. 

Selagi memperbaiki hubungan dengan Tuhan, kamu juga bisa memperbaiki hubungan dengan duniawi terutama uang.

 

Konsisten Berbagi: Uang yang Dikeluarkan untuk Kebaikan Tidak Pernah Hilang

 

Salah satu amalan utama di bulan Ramadhan adalah sedekah. 

Kamu sangat dianjurkan untuk berbagi lebih banyak, memberi makan orang lain, dan peduli pada sesama. 

Dalam logika duniawi, memberi berarti berkurang. Namun dalam logika spiritual, memberi justru membuka pintu rezeki.

Nah, berpuasa mengajarkan bahwa uang yang dibelanjakan untuk kebaikan, tidak pernah menjadi kerugian.
Kamu harus belajar bahwa uang bukan hanya alat membeli barang, tapi juga alat untuk menciptakan kebaikan dan membantu sesama. 

Selalu percaya bahwa keberkahan finansial akan datang dari aktivitas sedekah tersebut.

Satu hal yang sering terlupakan adalah setelah Ramadhan berakhir, ujian sebenarnya justru baru dimulai.

Banyak orang kembali boros setelah lebaran. THR langsung habis untuk hal-hal yang tidak perlu. Pengeluaran meningkat drastis, bahkan lebih besar dari hari biasa. 

Semua pelajaran puasa lenyap seketika begitu takbir berkumandang.Padahal, jika pelajaran selama Ramadhan bisa tetap terjaga secara konsisten, masa depan finansialmu tentu akan jauh lebih baik.

Kamu akan lebih bijak dalam berbelanja. Kamu akan lebih konsisten dalam menabung. Kamu juga akan lebih cermat dalam membuat keputusan finansial.

Kuncinya hanya satu: jadikan kebiasaan Ramadhan sebagai gaya hidup jangka panjang.

 

Tunda Kesenangan, Nikmati Hasil di Masa Depan

Dalam konteks ini, investasi itu tentang menunda kepuasan hari ini demi hasil yang lebih besar di masa depan.

Sama seperti puasa: menahan lapar hari ini untuk meraih pahala dan kesehatan esok hari.

Nah, puasa mengajarkan bahwa proses itu penting.

Begitu pula dalam finansial, hasil besar akan datang dari konsistensi kecil. Konsisten menabung setiap bulan. Sisihkan sebagian penghasilan. Investasi secara rutin. Semua ini adalah bentuk puasa finansial.

Pada waktunya nanti, kamu akan panen tidak hanya materi saja, tapi juga ketenangan batin.

Ramadhan adalah bulan penuh pelajaran. Bukan hanya soal ibadah, tapi juga pengendalian diri dan perencanaan masa depan.

Jika kamu berhasil menahan lapar dan haus setiap hari selama sebulan, maka kamu juga akan sukses mengendalikan keuangan. Kamu bisa hidup lebih sederhana, lebih bijak, dan lebih terarah.

Dan mungkin, masa depan finansial yang kamu impikan… dimulai dari satu keputusan sederhana: hidup lebih terkendali, seperti saat kamu berpuasa.

 

 
Share this article via :
whatsapp-investasiku
 
InvestasiKu-footer
 

#YukInvestasiKu For Better Tomorrow

Download aplikasi InvestasiKu di Android, iOS, dan Windows serta nikmati kemudahan berinvestasi saham, reksa dana, obligasi, dan rencana keuangan

 
Download di Google Play Download di App Store Download desktop version
 

InvestasiKu adalah produk dari PT Mega Capital Sekuritas

Menara Bank Mega, Lantai 2, Jalan Kapten Tendean Kavling 12-14A,
RT 002/RW 002, Kelurahan Mampang Prapatan,
Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kode Pos 12790

Telepon : 021-79175599
Email : customer.care@investasiku.id
WhatsApp : +6282260904080

 
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Spotify
  • LinkedIn
  • Facebook
  • Twitter
Eduvest
 

©2025 InvestasiKu. All rights reserved.

InvestasiKu adalah aplikasi finansial yang dikelola dan dikembangkan oleh PT Mega Capital Sekuritas, dengan misi membuka akses lebih luas bagi masyarakat pada produk-produk keuangan dengan mudah, aman dan terjangkau. Semua transaksi saham, reksa dana, dan obligasi difasilitasi oleh PT Mega Capital Sekuritas sebagai broker saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sekaligus agen penjual reksa dana yang memiliki izin usaha dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan

OJK
KOMINFO