Zaman digital seperti sekarang, masyarakat tentu harus memanfaatkan teknologi untuk kegiatan apapun. Tak terkecuali keterampilan literasi digital yang ternyata bermanfaat untuk menunjang akademik, karier, maupun kehidupan sehari-hari.
Istilah literasi digital juga muncul seiring dengan berkembangnya teknologi seperti saat ini. Ditambah lagi, anak-anak maupun remaja sudah dibekali smartphone yang membuat mereka begitu aware dengan teknologi sejak dini.
Memangnya, apa sih definisi dari literasi digital itu? Apa saja contoh kegiatannya secara nyata? Yuk, simak ulasannya berikut ini!
Pengertian Literasi Digital
Literasi digital adalah kemampuan atau keterampilan seseorang dalam memahami dan mengakses berbagai informasi melalui sumber (platform) digital. Istilah ini mulai digunakan sejak tahun 1997 oleh Gilster & Watson.
Literasi digital awalnya berfokus pada keterampilan penggunaan komputer saja. Namun seiring dengan kemunculan internet dan media sosial, fokus literasi digital pun beralih ke perangkat mobile alias smartphone.
Secara tidak langsung, literasi digital justru mampu mengembangkan kemampuan literasi seseorang sekalipun tidak dalam bentuk buku fisik. Selain itu, literasi digital juga mampu menetralkan berita bohong alias hoax yang mudah disebar di sosial media.
Indonesia menjadi salah satu negara dengan pengguna internet terbanyak di dunia, sehingga aktivitas digitalnya pun padat. UNESCO bahkan menyatakan bahwa literasi digital tidak hanya melibatkan pada keterampilan penggunaan perangkat teknologi saja, tetapi juga kemampuan sosialisasi, berpikir kritis, hingga kreatif.
Ada komponen utama dalam pelaksanaan literasi digital yakni a) Pemahaman kemutakhiran informasi (currency); b) Pemahaman kesesuaian informasi (relevancy); c) pemahaman kepemilikan sumber informasi (authority), d) pemahaman ketepatan informasi (accuracy); dan e) pemahaman tujuan informasi (purpose).
Manfaat Literasi Digital
Keberadaan literasi digital semakin meningkat sejak pandemi Covid-19. Mengingat pada masa tersebut, semua orang tak terkecuali pekerja dan pelajar diwajibkan mengakses internet dan melakukan literasi digital ini.
Seiring berjalannya waktu, literasi digital ternyata memberikan banyak manfaat untuk kehidupan masyarakat, seperti:
- Menambah penguasaan kosakata baru.
- Menambah kemampuan individu dalam hal membaca, menyimak, merangkai kalimat, dan menulis informasi yang diterima.
- Mampu menambah informasi dan wawasan untuk individu.
- Meningkatkan kemampuan verbal.
- Meningkatkan daya fokus dan konsentrasi.
- Meningkatkan kemampuan individu yang lebih kritis dalam berpikir.
Baca Juga: Pentingnya Literasi Keuangan Buat Millennial dan Gen Z
Tantangan Literasi Digital Di Zaman Sekarang
Meskipun literasi digital menjadi sesuatu yang berdampak positif, tetapi tetap saja ada tantangan tersendiri.
Tantangan pertama adalah banyaknya arus informasi yang tersedia. Artinya, akan ada peluang munculnya hoax dari informasi tersebut. Inilah yang menjadi tantangan sebab kamu harus mencari, menemukan, dan memilah mana informasi yang tepat.
Tantangan kedua adalah munculnya konten negatif. Konten negatif ini berupa konten yang mengandung pornografi, isu SARA, dan lainnya. Mengingat anak-anak kecil saja sekarang dengan mudah mengakses internet dan iklan video porno selalu muncul tiba-tiba di laman website.
Contoh Kegiatan Literasi Digital
- Mencari informasi melalui search engine Google.
- Menggunakan dan mengelola email untuk keperluan kerja maupun pribadi.
- Berinteraksi melalui media sosial.
- Membuat konten digital seperti blog, video, atau presentasi.
- Ikut dalam kelas virtual menggunakan Zoom maupun Google Meet.
- Kerja sama menggunakan Google Docs, Slack, dan lainnya.
- Berbelanja online.
- Mengikuti berita dengan membaca blog atau ikut webinar.
Bagaimana Kondisi Literasi Digital di Indonesia Saat Ini?
Melansir dari kominfo.go.id, menyatakan bahwa perkembangan literasi digital di Indonesia sudah semakin membaik. Meskipun dalam perkembangannya masih banyak yang menyebarluaskan hoax, radikalisme, penipuan, hingga ujaran kebencian.
Namun, tidak sedikit pula yang sudah mulai menyadari perbedaan antara informasi asli dan hoax, sehingga mampu menyaring informasi tersebut.
Pada tahun 2021, diadakan pengukuran Indeks Literasi Digital Indonesia oleh pihak Kominfo bersama Katadata Insight Center. Dalam hal itu, dinyatakan bahwa literasi digital masyarakat Indonesia telah mencapai angka 3,49 dari skala 1-5. Angka tersebut juga naik dari tahun sebelumnya yakni 3,46.
Salah satu yang perlu ditingkatkan lagi dalam literasi digital adalah literasi keuangan supaya kehidupan setiap individu mampu berkembang ke arah positif. Salah satu topik yang dibahas dalam literasi keuangan adalah pentingnya investasi.
Nah, jika kamu tertarik untuk berinvestasi, coba saja melalui InvestasiKu yang memiliki ratusan emiten besar.