Di tengah carut-marut perekonomian saat ini, lagi-lagi negara “lepas” tanggung jawab begitu saja. Nyatanya, banyak terjadi PHK besar-besaran. Berita terbaru dari PHK besar ini dimulai dari PT Sritex.
Berdasarkan UU Ketenagakerjaan dan PP No.35 Tahun 2021, seluruh pekerja yang terkena PHK harus memperoleh haknya berupa pesangon. Besaran pesangon ini bergantung pada berapa lama masa kerjanya.
Eits, tetapi PHK itu bukan akhir dari segalanya. Alih-alih menyalahkan keadaan yang sudah terjadi, lebih baik mengelola pesangon itu menjadi awal hidup baru.
Yea, begin a brand new life!
Sekalipun usiamu sudah mencapai 40 atau bahkan 50 tahun, tetapi bisa kok memulai hidup baru ini. Terlebih lagi jika pesangon yang kamu terima lumayan besar.
Nah, ketika satu pintu rezeki ini tertutup, jangan biarkan pintu lainnya ikut tertutup juga. Manfaatkan segala peluang yang ada!
Kenapa Pesangon Bisa Tiba-Tiba Habis?
Banyak orang yang setelah kena PHK langsung, justru merasa senang karena dapat pesangon lumayan besar.
Memang menyenangkan mendapatkan uang dalam jumlah banyak, semua orang juga setuju akan hal itu.
Namun sayangnya, apabila tidak hati-hati justru dalam hitungan bulan saja semua pesangon tersebut habis begitu saja一tak tersisa.
Biasanya, pesangon habis karena beberapa hal sepele tetapi terus-menerus. Mulai dari timbulnya perasaan terlalu senang dan hanyut dalam euforia, sehingga langsung membeli barang-barang atau bahkan liburan!
Semua itu dilakukan secara spontan tanpa ada rencana yang jelas. Alhasil, dompetmu akan boncos sedikit demi sedikit.
Ada juga kasus kerugian karena dengan percaya diri menginvestasikan uang pesangonnya pada instrumen investasi yang salah. Hasilnya malah rugi atau bahkan kena tipu.
Maka dari itu, kalau kamu baru saja kena PHK dan sedang pegang pesangon, jangan impulsif! Justru ini menjadi kesempatan untuk mengubah uang pesangon itu menjadi sumber penghasilan stabil kedepannya.
Pesangon Habis atau Jadi Modal Masa Depan? Pilihan Ada di Tanganmu!
Saat kamu dapat pesangon, ada dua pilihan di tanganmu::
- Pilihan pertama: menghabiskannya langsung tanpa rencana apapun. Hasilnya? Tentu saja, dalam beberapa bulan kamu kembali ke titik nol, bahkan terlilit utang.
- Pilihan kedua: Mengelolanya secara bijak untuk menjadi sumber pendapatan stabil. Hasilnya? Jelas saja uang akan tetap mengalir meskipun kamu tidak lagi bekerja.
Jika kamu tidak memilih pilihan pertama, maka selamat~ kamu lolos dari perangkap maut euforia impulsif.
Nah, pilihan terbaik adalah yang kedua, yakni dengan mengelola pesangon sebaik-baiknya. Nah, ikuti langkah-langkahnya berikut ini!
1. Tarik Napas Panjang, Jangan Langsung Dibelanjakan!
Pertama-tama, tahan diri. Jangan gegabah.
Banyak orang begitu terima uang langsung kalap. Mereka tanpa basa-basi, langsung beli HP baru, ganti motor, atau bahkan liburan sebagai bentuk self-reward setelah stres kena PHK.
Padahal sebenarnya, PHK itu bukan akhir. Uang pesangon ini yang akan menjadi “modal hidup” sebelum kamu mendapatkan sumber penghasilan baru.
Alih-alih menghabiskannya untuk self-reward berjuta-juta itu, lebih baik simpan dahulu uang pesangon di rekening terpisah.
Iya, uang pesangon ini harus terpisah dari rekening utama supaya tidak sedikit-sedikit terpakai.
Tarik napas panjang, ambil jeda sedikit untuk bikin rencana matang sebelum menggunakannya.
Selalu tanamkan pola pikir bahwa pesangon itu bukan bonus, tetapi jembatan menuju masa depanmu一sekalipun usiamu tak lagi muda.
2. Hitung Dulu Berapa Lama Pesangon Bisa Bertahan
Memang pilihan utama untuk pengelolaan pesangon adalah investasi atau bisnis. Namun tetap harus pikirkan baik-baik. Hitung dulu berapa kebutuhan dasar bulananmu.
Coba deh tanyakan ke dirimu sendiri tentang hal-hal berikut:
- Berapa total pesangon yang diterima?
- Berapa pengeluaran bulanan?
- Jika tidak dapat pendapatan selama 6-12 bulan karena PHK ini, apakah uang pesangon cukup untuk bertahan?
Pikirkan jawabannya dengan pikir panjang. Idealnya, kamu dapat menggunakan 50% uang pesangon sebagai dana darurat.
Artinya, 50% itu dapat digunakan untuk biaya hidup selama 6-12 bulan ke depan.
Nah sisanya, bisa dipakai untuk investasi atau berbisnis sebagai upaya memperoleh income baru.
Sekalipun investasi itu menguntungkan, tetapi jangan malah seluruh uang pesangon kamu investasikan begitu saja. Ingat, kamu masih punya hari yang harus dilalui.
3. Mau Passive Income atau Active Income? Sesuaikan Kebutuhanmu!
Nah, setelah membagi uang pesangon untuk dana darurat, kebutuhan harian, maka sisanya untuk investasi maupun modal bisnis.
Tentukan dulu, investasi tersebut hendak diubah menjadi passive income atau active income.
- Passive Income → Uang bekerja buat kamu, kamu gak harus kerja terus.
- Active Income → Uang jadi modal buat usaha atau skill baru yang menghasilkan.
Keduanya juga bisa digabungkan, kok!
4. Strategi Passive Income Supaya Uang Tetap Mengalir Tanpa Harus Kerja Keras
Jika kamu memilih passive income dimana uang tetap akan tetap mengalir tanpa harus kerja aktif, maka bisa diinvestasikan.
Ada beberapa instrumen investasi yang menawarkan passive income ini, yakni:
- Deposito atau Reksadana Pasar Uang
- Obligasi Pemerintah (SBN)
- Investasi Saham Dividen
- Beli Properti Kos-kosan atau Kontrakan
Baca Juga: Passive Income dari Saham, Emang Bisa?
5. Strategi Active Income: Gunakan Pesangon untuk Ciptakan Peluang Baru
Jika kamu memilih active income karena lebih suka berkegiatan produktif setiap hari, maka gunakan pesangon untuk modal usaha atau mengembangkan skill baru.
Skill baru dapat kamu peroleh dengan ikut pelatihan, kursus, atau bahkan bootcamp.
Jika hendak berbisnis, tentukan dulu target market dan sektor bisnis apa yang cocok dikembangkan di wilayahmu. Ada banyak hal yang harus kamu analisis untuk memulai bisnis baru ini.
Perlu dipahami, jika memilih active income, berarti kamu tetap bekerja tetapi fleksibel sehingga memiliki kontrol lebih besar atas keuanganmu.
6. Gabung di FitStock Academy: Belajar Kelola Risiko & Raih Peluang dari Trading Saham
Ada satu strategi jitu yang inovatif untuk mengelola pesangon tersebut yakni dengan belajar investasi saham di FitStock Academy!
Jika kamu adalah pemula dalam investasi saham yang masih cukup konservatif dengan meminimalisir kerugian, maka belajar lewat FitStock Academy saja.
Ada banyak yang bisa kamu pelajari. Mulai dari cara mengelola risiko supaya tidak terjebak rugi besar, strategi memanfaatkan peluang di pasar saham, hingga bagaimana teknik trading yang stabil.
Tenang saja, kamu akan dibimbing langsung selama 20-30 hari oleh mentor profesional. Jadi, materi bisa kamu tanyakan kapan saja.
Selain itu, kamu juga diberikan tools AI untuk membantu bagaimana memilih investasi yang benar. Jadi, tidak hanya sekadar teori saja yang didapatkan tetapi juga panduan ahli.
Yuk, belajar di FitStock Academy! Segera daftar dan ikuti pembelajaran dengan sebaik-baiknya dengan klik link ini. Optimalkan pesangonmu kedepannya!