Menyiapkan dana darurat dari nol bisa saja kamu lakukan, selama pengelolaan keuanganmu sudah ideal. Ideal di sini artinya pengeluaranmu tidak boleh melebihi pendapatan bulanan.
Dana darurat bisa disiapkan dari nol alias bulan ini. Jangan tunda hingga bulan selanjutnya bahkan sampai tahun depan. Selalu tanamkan pola pikir bahwa kebutuhan darurat akan datang kapan saja, sehingga kamu harus siap selalu.
Nah, berikut ini cara menyiapkan dana darurat dari nol!
Pahami Konsep Dana Darurat
Sesuai namanya, dana darurat adalah sejumlah uang yang sengaja disisihkan untuk digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat mendadak atau tidak terduga.
Kita sebagai manusia biasa pasti tidak akan tahu bagaimana situasi dan kondisi yang terjadi di masa depan. Lagipula, hidup ini memang tidak akan selamanya berjalan mulus ‘kan.
Hal-hal tidak terduga ini biasanya seperti sakit parah, kecelakaan, gajian terlambat, terkena PHK, atau bahkan pandemi, yang pastinya membutuhkan biaya tidak sedikit.
Kisaran jumlah dana darurat tidaknya harus mampu memenuhi kebutuhan operasional selama 3-6 bulan.
Sebenarnya, setiap individu itu memiliki kisaran dana darurat masing-masing, bergantung pada kebutuhan dan kewajibannya. Jadi, sekalipun kamu dan temanmu bekerja di posisi yang sama, tetapi bukan berarti kisaran dana daruratnya juga sama.
Misalnya kamu adalah seorang yang belum memiliki pasangan, maka besaran dana darurat akan lebih kecil daripada yang sudah berkeluarga.
Berikut ini contoh besaran dana darurat berdasarkan siklus hidup:
- Berstatus single = 3-6 kali lipat dari pengeluaran per bulan
- Punya pasangan dengan 1 anak = >6-9 kali lipat dari pengeluaran per bulan
- Punya pasangan dengan 2 anak = >9-12 kali lipat dari pengeluaran per bulan
- Punya pasangan dengan 3 anak = >12-15 kali lipat dari pengeluaran per bulan
Mengapa besaran nominal dana darurat berada di rentang angka 6-12 kali lipat dari pengeluaran per bulan? Karena jika individu tersebut mengalami musibah dan memiliki dana darurat sebesar 3x lipat dari pengeluarannya per bulan, artinya dia dapat memenuhi kebutuhan selama 3 bulan.
Misalnya orang tersebut terkena musibah berupa terkena PHK, maka setidaknya selama 3 bulan dia dapat bertahan hidup dengan tetap berupaya mendapatkan pekerjaan baru untuk bulan keempat.
Dalam menghitung kisaran dana darurat, memang tidak ada perhitungan angka, nominal, dan persentase secara pasti. Hal itu karena nominal dana darurat memang bergantung pada kebutuhan masing-masing.
Apalagi jika ternyata individu tersebut merupakan generasi sandwich atau masih membiayai pendidikannya seorang diri, maka nominalnya akan lebih besar daripada mereka yang berstatus single dan tidak memiliki tanggungan apapun kecuali dirinya.
Baca Juga: Dana Pensiun - Konsep, Tingkatan, dan Produk Investasi Untuk Alokasinya
6 Cara Menyiapkan Dana Darurat dari Nol
Ada banyak cara menyiapkan dana darurat dari nol. Namun itu semua tetap harus kamu sesuaikan dengan pendapatan dan kebutuhan sehari-harimu.
Ingat bahwa setiap orang itu punya standar dana darurat masing-masing, jadi tidak bisa menyamakan satu sama lain.
1. Tentukan Kisaran Dana Darurat
Pertama, tentukan dulu kisaran dana darurat yang ingin kamu kumpulkan. Kisaran jumlah ini berbeda-beda untuk setiap orang.
Sekalipun begitu, dana darurat ini setidaknya harus dapat memenuhi kehidupanmu selama 3-6 bulan kedepan. Jadi, memang dana darurat harus sebesar 3-6 kali pengeluaran bulanan.
Bisa saja Rp3.000.000 atau bahkan hingga Rp18.000.000.
2. Tentukan Tujuan Dana Darurat
Tujuan dana darurat untuk setiap orang juga berbeda-beda.
Ada orang yang mengumpulkan dana darurat untuk kebutuhan sekolah anak, tetapi ada juga yang untuk jaga-jaga apabila terjadi PHK massal.
3. Mulai dari Jumlah Kecil
Dana darurat harus disiapkan dan dikumpulkan dalam jumlah kecil. Jangan langsung mengumpulkan dalam jumlah besar begitu saja.
Jumlah kecil asal tetap konsisten. Misalnya, sisihkan langsung Rp500.000 sampai Rp1.000.000 setiap bulannya.
Namun, kamu juga bisa memulainya dengan angka Rp50.000 - Rp100.000 setiap minggu, asal tetap konsisten.
Baca Juga: 8 Tips Menabung Dana Darurat Tanpa Stress, Sesuaikan Kondisi Finansialmu!
4. Buat Anggaran Bulanan Secara Konsisten
Sebenarnya, kamu dapat menggunakan berbagai metode tidak harus 50/30/20 yang mana bergantung pada kondisi finansial dan kebutuhanmu.
Namun, jika kamu menggunakan metode ini maka pembagian uangnya adalah:
- 50% untuk kebutuhan harian dan tagihan,
- 30% untuk hiburan atau self-reward,
- 20% untuk ditabung dana darurat atau bahkan diinvestasikan.
Apabila kamu punya angsuran atau pokok hutang, hitunglah dengan kalkulator finansial supaya lebih kredibel hasilnya.
Jika ternyata kebutuhan harian dan tagihanmu cukup besar, maka kisaran untuk dana darurat dapat dikurangi menjadi 15%.
5. Cari Freelance
Sekarang ini, banyak kerja sampingan yang dapat kamu peroleh dari sosial media untuk menambah pundi-pundi dana darurat.
Gunakan skill-mu untuk menjadi freelancer, sehingga tidak hanya menambah portofolio saja tetapi juga menambah jumlah dana darurat.
Jika kamu belum punya skill mumpuni, kamu dapat memilih freelance yang mudah. Misalnya dropshipper, berjualan aplikasi online, penerjemah, dan lainnya.
Daripada weekend tidak melakukan hal apapun, lebih baik melakukan freelance ini sehingga uangnya dapat ditabung menjadi dana darurat.
6. Investasikan Dana Darurat
Sebagian besar orang akan menempatkan dana darurat pada tabungan bank saja karena tujuannya memang “menyimpan”.
Namun, dana darurat itu juga bisa membuahkan untung apabila diinvestasikan pada instrumen investasi yang sesuai.
Jika kamu ada tipikal orang yang konservatif alias masih takut untuk menghadapi risiko investasi, maka bisa berinvestasi dengan nominal sebagian saja.
Lagipula, ada banyak pilihan instrumen investasi untuk menjadi alokasi dana darurat. Salah satunya reksa dana pasar uang.
Alasan utama mengapa reksadana pasar uang cocok bagi masyarakat kalangan ke bawah maupun menengah adalah karena risikonya pun rendah.
Jenis reksa dana ini bahkan mudah dalam proses pencairannya, sehingga cocok sebagai alokasi dana darurat yang mana memang dibutuhkan saat situasi tidak terduga.
Pada tahun 2021 silam, return terbaik dan tertinggi pada reksa dana pasar uang berada dalam persentase 6%.
Baca Juga: Passive Income dari Saham, Emang Bisa?
Siap Berinvestasi Untuk Dana Darurat?
Nah, itulah pembahasan tentang poin apa saja yang harus kamu perhatikan untuk menyiapkan dana darurat dari nol. Tidak apa-apa memulai tabungan dana darurat ini dari sekarang, setidaknya berani mencoba sekarang, bukan nanti-nanti.
Nah, supaya dana darurat dapat bertumbuh maka dapat kamu investasikan sebagian. Ada banyak instrumen investasi yang cocok dengan profil risiko masing-masing.
Kamu bisa memilih instrumen saham, seperti pada BBCA dan BBRI yang mana dalam 5 tahun cenderung dapat memberikan return stabil.
Berhubung sekarang ini segalanya sudah serba canggih, maka kamu bisa membeli sekaligus memantau saham, reksa dana, maupun obligasi yang stabil hanya melalui aplikasi saja, salah satunya InvestasiKu.
Jangan khawatir sebab aplikasi ini telah berada di bawah pengawasan OJK sehingga aman dan terpercaya. Yuk, download InvestasiKu dan tanamkan saham demi masa depan yang lebih baik.