Sadar ‘gak kalo setiap pembicaraan tentang keuangan dan investasi, itu selalu hanya fokus pada angka saja. Entah itu nominal angka gaji bulanan, kisaran angka yang harus ditabung, dan bagaimana hasil investasi tersebut bisa berkembang.
Padahal, ada juga angka dalam diri sendiri yang tidak boleh diabaikan begitu saja yakni usiamu.
Namun dalam konteks ini, usia tersebut meliputi 3 jenis yang nantinya berdampak besar pada pembuatan keputusan keuangan yang lebih maksimal:
- Usia Historis – usia berdasarkan tahun lahir.
- Usia Biologis – usia berdasarkan kondisi fisik tubuh.
- Usia Psikologis – usia berdasarkan pola pikir dan mental.
Simak penjelasan tentang seberapa berpengaruhnya 3 jenis usia tersebut dalam perencanaan keuangan yang lebih cerdas dan efektif!
1. Usia Historis: Panduan Dasar dalam Perencanaan Keuangan
Usia historis adalah angka yang tertera di kartu identitas dan dihitung berdasarkan tahun kelahiranmu.
Usia ini berupa angka yang sering dijadikan patokan untuk berbagai aspek kehidupan. Mulai dari pendidikan, pekerjaan, hingga perencanaan pensiun.
Misalnya, kamu lahir pada tahun 1999, maka usia historis sekarang ada 26 tahun (bergantung bulan kelahiran).
Nah, dari sudut pandang finansial, usia historis ini jelas mampu membantu kamu memahami bagaimana tahapan kehidupan finansial yang ideal:
- Usia 20-an: Fokus membangun keterampilan, meningkatkan penghasilan, dan mulai berinvestasi.
- Usia 30-an: Mulai beli aset, mempersiapkan dana darurat yang lebih besar, dan mengamankan proteksi keuangan seperti asuransi.
- Usia 40-an hingga 50-an: Memaksimalkan investasi, melindungi aset, dan mulai merencanakan masa pensiun yang lebih serius.
- Usia 60-an ke atas: Menikmati hasil investasi, memastikan cash flow tetap stabil, dan mengelola aset dengan bijak untuk warisan keluarga.
Pada kenyataannya, banyak juga orang-orang dengan usia historis 40-an tahun tetapi finansial masih seperti usia 20-an.
Hal tersebut karena mereka tidak mengelola uang dengan baik saat usia 20-an. Namun, tidak serta-merta itu semua salah begitu saja.
Sebab banyak juga orang yang tidak bisa melaksanakan tahapan tersebut karena kondisi ekonomi mereka. Maka dari itu, kamu harus berani mencoba melaksanakannya perlahan.
2. Usia Biologis: Sesuaikan Keuangan dengan Kondisi Tubuh
Usia biologis berkaitan dengan kondisi kesehatan dan kebugaran tubuh.
Nyatanya, dua orang dengan usia historis yang sama pun bisa memiliki usia biologis yang berbeda—ada yang terlihat lebih muda dan bugar, ada pula yang terlihat lebih tua dan mudah lelah.
Dari perspektif keuangan, usia biologis akan berpengaruh pada beberapa hal, seperti:
- Kesehatan dan Biaya Medis – Semakin tua usia biologis kita, semakin besar pula kemungkinan kebutuhan biaya kesehatan yang lebih tinggi. Inilah mengapa menjaga gaya hidup sehat sekaligus investasi pada asuransi kesehatan menjadi sangat penting.
- Produktivitas dan Penghasilan – Jika usia biologis lebih muda dibanding usia historis, kamu masih bisa produktif lebih lama. Ini berarti kamu bisa tetap aktif bekerja atau berbisnis lebih lama e3mi memperkuat keuangan.
- Kualitas Hidup di Masa Tua – Semakin baik kamu menjaga kesehatan, semakin lama pula kamu bisa menikmati hasil investasi tanpa terbebani dengan biaya medis yang besar.
Lantas, bagaimana cara mengoptimalkan usia biologis untuk perencanaan keuangan?
Simple saja, kamu harus senantiasa jaga kesehatan. Lakukan pola hidup sehat. Tidak perlu mahal-mahal karena semuanya bisa disiasati.
Olahraga? Tidak perlu ikut keanggotaan gym dengan harga mahal. Kamu bisa mengakalinya dengan jogging rutin di sekitar kompleks rumah.
Makan sehat? Tidak perlu ikut paket makanan diet yang mahal. Kamu bisa masak sendiri dengan menyeimbangkan porsi karbohidrat, protein, vitamin, mineral, dan lemak.
Lagipula, sekarang sudah banyak resep diet yang dapat dimasak sendiri. Semakin sehat tubuh kita, semakin lama kita bisa menghasilkan pendapatan dan menikmati hidup.
Selain itu, kamu juga harus tetap menyiapkan proteksi kesehatan. Jangan abaikan asuransi kesehatan dan investasi pada usia 20-an ini.
3. Usia Psikologis: Kunci dalam Mengambil Keputusan Keuangan
Usia psikologis mengacu pada cara berpikir, tingkat kedewasaan, dan pola pikir dalam menghadapi permasalahan kehidupan apapun, termasuk keuangan.
Ada orang yang usia historisnya sudah 40 tahun, tapi masih berpikir seperti anak muda 20-an yang mana malah menghambur-hamburkan uang tanpa berpikir panjang.
Sebaliknya, ada juga yang masih berusia 25 tahun tetapi sudah memiliki mindset keuangan yang matang layaknya orang berusia 40 tahun.
Sebenarnya, apabila menarik benang merahnya lebih jauh, kondisi psikologis ini dipengaruhi oleh latar belakang dan pola asuh keluarga masing-masing.
Nah, usia psikologis sangat berpengaruh dalam:
- Pengelolaan Keuangan Pribadi – Mayoritas orang dengan usia psikologis masih muda cenderung impulsif, sehingga kemungkinan besar pengeluaran akan lebih boros. Sebaliknya, apabila usia psikologis sudah matang, cenderung lebih bijak dalam berinvestasi.
- Toleransi Risiko Investasi – Orang dengan usia psikologis lebih muda justru lebih berani dalam mengambil risiko tinggi ketika investasi, sementara yang lebih dewasa cenderung mencari instrumen investasi yang stabil.
- Kesiapan Pensiun – Jika sejak muda sudah terpapar pengetahuan akan pentingnya pensiun, maka cenderung berusaha menyiapkan dana pensiun tersebut lebih awal.
Bagaimana cara mengoptimalkan usia psikologis untuk perencanaan keuangan?
Pertama, tingkatkan literasi keuangan. Lagipula, sekarang ini sudah banyak sumber belajar tentang keuangan yang mewanti-wanti kita untuk cerdas dalam mengelola uang.
Mulai dari artikel internet, jurnal pendidikan, buku, podcast, hingga komentar orang-orang di sosial media seputar keuangan. Ambil baik, buang buruknya.
Kedua, latihlah pola pikir jangka panjang. Jangan hanya fokus pada kesenangan saat ini, tetapi pikirkan juga dampaknya untuk masa depan.
Ingat, umur itu tidak ada yang tahu sehingga maksimalkan apapun itu demi kehidupan jangka panjang kelak.
Ketiga, selalu kontrol emosi dalam finansial. Jangan mengambil keputusan keuangan berdasarkan emosi sesaat. Jangan FOMO, that’s simply thing.
Selain itu, selalu terapkan mindset bahwa mendapatkan uang itu tidak bisa secara instan. Jangan tertipu investasi bodong yang selalu menawarkan rayuan manis 一 bahkan investasi saja masih ada prosesnya yang tidak se-instan itu.
Siap Gunakan 3 Usia Tersebut Untuk Memaksimalkan Keuangan?
Dalam penerapan tiga usia ini, kamu harus senantiasa realistis, sehat 一 pikiran maupun fisik, dan selalu berorientasi jangka panjang.
Jangan hanya terpaku pada angka di KTP. Tidak ada kata terlambat.
Sekalipun ada yang mengomentari demikian, tutup telinga saja. Pikirkan juga bagaimana kondisi tubuh dan mindset positif tersebut dapat membangun keuangan yang lebih maksimal!
Supaya lebih paham, yuk tonton video penjelasannya berikut ini yang pasti relate dengan kondisimu!