INVESTASI
 

Saham Syariah vs Reksa Dana Syariah, Mana Lebih Untung?

by Rifda Arum Adhi Pangesti - 25 Apr 2025 - Reviewed by Lia Andani.

 

Omong-omong soal investasi syariah, kebanyakan orang pasti menyebutkan saham syariah dan reksa dana syariah sebagai favorit mereka. 

Wajar saja, sebab kedua instrumen investasi syariah tersebut memang lebih umum diperjualbelikan di beberapa sekuritas maupun aplikasi investasi. 

Memangnya, lebih untung mana sih antara saham syariah dan reksa dana syariah itu? Yuk, simak penjelasannya!

 

Saham Syariah vs Reksa Dana Syariah, Lebih Untung Mana?

Berikut ini jabaran perbedaan saham syariah dan reksa dana syariah beserta peluang keuntungannya. Namun, kamu harus tetap mencermati profil risiko masing-masing karena tidak semua merasakan “keuntungan” yang sama. 

 

Keuntungan Saham Syariah

Saham syariah adalah efek yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Namun ada hal yang perlu digaris bawahi bahwa tidak semua saham yang diterbitkan oleh emiten itu dapat disebut sebagai saham syariah. 

Sebagai instrumen investasi syariah, keberadaan saham syariah telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) maupun DSN-MUI, khususnya pada aturan Nomor 135/DSN-MUI/V/2020 tentang saham. 

Maka, keuntungannya adalah:

  • Keuntungan laba bersih, khususnya dari capital gain dan dividen.
  • Memiliki hak untuk menghadiri dan memberikan suara dalam RUPS, sekalipun memegang saham dalam persentase sedikit.
  • Tingkat likuiditas alias pencairan dana pun mudah.
  • Bisa langsung jual-beli sesuai keinginan ke saham syariah lain yang berpeluang untung. 
  • Return berasal dari emiten yang tidak melakukan kegiatan usaha di ranah perjudian maupun hal-hal yang dilarang agama.
  • Dapat memantau trafiknya hanya dari aplikasi saja.



Baca Juga: 9+ Pertanyaan Seputar Investasi Syariah Beserta Jawabannya

Reksa Dana Syariah

Berdasarkan pada Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.A.13 menyatakan bahwa definisi reksadana syariah adalah “ sebagaimana reksadana pada umumnya yakni salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka, tetapi masih mengacu pada prinsip-prinsip syariah”.

Perbedaan yang mencolok antara reksadana syariah dengan reksadana konvensional adalah keseluruhan proses manajemen portofolio, screening (penyaringan), dan cleansing (pembersihan). Pada reksadana syariah tentu saja harus mengacu pada prinsip syariah.

Keuntungannya dapat berupa:

  • Pada manajemen portofolio Manajer Investasi, akan terlihat mana saja alokasi investasi terutama yang berkaitan dengan bisnis syariah. 
  • Dikelola oleh pihak profesional yakni Manajer Investasi dengan prinsip syariah. 
  • Modal awalnya cukup terjangkau, bahkan hanya dengan nominal Rp100.000 saja. 
  • Likuiditasnya tinggi sehingga dapat dicairkan atau dijual kapan saja dengan menggunakan harga Nilai Aktiva Bersih (NAB) yang berlaku.
  • Penanaman dana bisa hanya dari aplikasi saja.

Intinya, reksa dana syariah dan saham syariah itu sama-sama untung. Mengingat pelaksanaan keduanya juga berlandaskan prinsip syariah. 

Ini sama saja dengan membandingkan reksa dana dan saham konvensional pada umumnya. 

Jadi, memang tidak ada jawaban mutlak tentang mana yang lebih untung antara reksa dana syariah atau saham syariah, sebab keduanya merupakan instrumen berbeda dengan masing-masing potensi keuntungan serta berdasarkan profil risiko individu investornya. 

Ingat, sekalipun reksa dana syariah itu dikelola oleh Manajer Investasi, tetapi tetap saja kamu harus memantau portofolionya. 

 

Baca Juga: 7 Faktor yang Mempengaruhi Gen-Z Memilih Reksa Dana Syariah

 

Siap Memulai Investasi Syariah?

Nah, itulah pembahasan tentang mana yang lebih untung antara reksa dana syariah atau saham syariah. Keduanya memang instrumen investasi yang berbeda, tetapi strategi dan profil risiko tetap berdasarkan masing-masing investor. 

Kamu bisa memilih instrumen saham syariah, seperti pada ACES dan BRIS yang mana memang dimiliki oleh emiten syariah sehingga insyaAllah tidak akan melibatkan hal-hal haram dalam bisnisnya. 

Sementara untuk reksa dana syariah, kamu dapat menanamkannya pada Principal Islamic Equity Growth Syariah, Reksa Dana Syariah Sucorinvest Sharia Money Market Fund, RD Haji Syariah I Hajj, dan lainnya.

Berhubung sekarang ini segalanya sudah serba canggih, maka kamu bisa membeli sekaligus memantau saham, reksa dana, maupun obligasi baik yang berprinsip syariah maupun bukan hanya melalui aplikasi saja, salah satunya InvestasiKu

Jangan khawatir sebab aplikasi ini telah berada di bawah pengawasan OJK sehingga aman dan terpercaya. Yuk, download InvestasiKu dan tanamkan saham demi masa depan yang lebih baik. 




 
Share this article via :
whatsapp-investasiku
 
InvestasiKu-footer
 

#YukInvestasiKu For Better Tomorrow

Download aplikasi InvestasiKu di Android, iOS, dan Windows serta nikmati kemudahan berinvestasi saham, reksa dana, obligasi, dan rencana keuangan

 
Download di Google Play Download di App Store Download desktop version
 

InvestasiKu adalah produk dari PT Mega Capital Sekuritas

Menara Bank Mega, Lantai 2, Jalan Kapten Tendean Kavling 12-14A,
RT 002/RW 002, Kelurahan Mampang Prapatan,
Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kode Pos 12790

Telepon : 021-79175599
Email : customer.care@investasiku.id
WhatsApp : +6282260904080

 
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Spotify
  • LinkedIn
  • Facebook
  • Twitter
Eduvest
 

©2025 InvestasiKu. All rights reserved.

InvestasiKu adalah aplikasi finansial yang dikelola dan dikembangkan oleh PT Mega Capital Sekuritas, dengan misi membuka akses lebih luas bagi masyarakat pada produk-produk keuangan dengan mudah, aman dan terjangkau. Semua transaksi saham, reksa dana, dan obligasi difasilitasi oleh PT Mega Capital Sekuritas sebagai broker saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sekaligus agen penjual reksa dana yang memiliki izin usaha dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan

OJK
KOMINFO