Pernah gak kamu ngerasa gaji tuh cuma numpang lewat aja?
Gajian tanggal 1, tanggal 10 udah kering.
Pikirnya bulan depan bakal lebih baik, tapi siklusnya terus berulang! Kalau relate, artinya ada yang salah dalam caramu mengatur uang
Gaji itu bukan cuma buat bayar tagihan dan belanja kesenangan sesaat saja.
Kalau dikelola dengan strategi anggaran yang cerdas, justru gaji bisa jadi alat buat membangun finansial masa depan yang lebih stabil, sehingga nggak perlu kerja terus sampai tua!
Gimana caranya? Simak strategi berikut biar gaji kamu nggak sekadar lewat saja, tapi juga bisa berkembang menjadi aset yang bikin hidup lebih tenang!
1. Bikin Anggaran Biar Duit Nggak Habis Tanpa Jejak
Gaji habis tanpa jejak tentu menjadi masalah utama banyak orang, iya ‘kan? Solusi jitu: Gunakan metode anggaran yang pas!
Metode 50/30/20: Cocok untuk Pemula
- 50%: Untuk kebutuhan pokok seperti makan, transportasi, tagihan, dan cicilan.
- 30%: Untuk keinginan atau sekadar self-reward tetapi jangan berlebihan seperti hiburan nonton konser, membeli sepatu atau baju baru, datang ke event, menjalani hobi, dan lainnya
- 20%: Untuk kebutuhan tabungan dana darurat dan investasi
Jika ingin investasi lebih maksimal hasilnya, bisa saja mengubah metode tersebut menjadi 40/40/20 atau 30/50/20.
Metode 40/20/40: Lebih Agresif
- 40%: Untuk kebutuhan pokok
- 20%: Untuk keinginan memenuhi gaya hidup
- 40%: Untuk tabungan dana darurat dan investasi
Sesuaikan pembagian metode tersebut dengan nominal gaji dan kebutuhan sehari-hari.
Metode Zero-Based Budgeting: Cocok untuk Individu Disiplin
Metode ini memastikan setiap rupiah dari gaji bulanan itu memiliki tujuan jelas.
Jadi, kamu harus merencanakan setiap pengeluaran hingga nominal saldo nol saat akhir bulan. Artinya tidak ada uang yang "menganggur" tanpa rencana.
Metode Envelope System: Cocok untuk yang Sulit Mengontrol Pengeluaran
Caranya dengan membagi uang gaji ke beberapa amplop-amplop dengan kategori anggaran tertentu. Misalnya anggaran untuk makanan, transportasi, investasi, dan hiburan.
Namun apabila kamu merasa menyimpan uang tunai ke amplop itu terlalu berisiko, maka bisa melalui rekening bank saja.
Pisahkan rekening anggaran untuk makan dan transportasi dengan kebutuhan menabung maupun investasi.
Ingat, ketika satu "amplop" sudah habis, kamu tidak boleh menggunakannya begitu saja.
Kamu harus menunggu bulan berikutnya atau waktu yang tepat untuk menggunakannya uang tersebut. Itulah mengapa, kamu harus senantiasa berhemat selama sebulan berjalan.
2. Jangan Taruh Semua Uang di Satu Rekening!
Hampir sama dengan sebelumnya, kamu harus memisahkan nominal gaji ke beberapa rekening.
Nyatanya, memang banyak orang gagal mengelola anggaran sebab semua uangnya dicampur di satu rekening. Akibatnya, tiap lihat saldo masih banyak, tangannya gatel ingin checkout e-commerce atau scan barcode di kasir kafe hits.
Solusinya? Tentu saja pisahkan rekening berdasarkan fungsinya:
- Rekening Utama, tempat masuknya gaji bulanan dan untuk memenuhi kebutuhan pokok.
- Rekening Investasi & Tabungan Darurat, jangan disentuh kecuali benar-benar DARURAT saja.
- Rekening Gaya Hidup, supaya work-life-balance tanpa mengganggu rekening utama, tetapi jangan berlebihan.
Biar makin efektif, kamu bisa pakai fitur auto-debit untuk langsung menyisihkan uang ke rekening tabungan & investasi begitu gajian.
Dari cara ini, investasi bisa jadi prioritas dan bukan sisa-sisa uang gajian saja.
TRIVIA: Kamu bisa memisahkan rekening khusus investasi dengan RDN (Rekening Dana Nasabah) dari InvestasiKu. Bagi pengguna baru, bisa hubungi kontak ini.
3. Sadar Memulai Berinvestasi Sejak Dini
Setelah dana darurat aman, alokasikan sebagian pendapatan untuk investasi. Ada beberapa pilihan investasi berdasarkan profil risiko:
Investasi untuk Pemula (Risiko Rendah)
- Reksa Dana Pasar Uang: return stabil, minim risiko sehingga lebih baik dari tabungan.
- Obligasi Pemerintah (ORI/Sukuk Ritel): return lebih tinggi dari deposito dan bisa dijual di pasar sekunder
- Emas Digital: tidak perlu menyimpan emas secara fisik sehingga tidak memakan tempat, tetapi nilainya tetap terlindung dari inflasi.
Investasi untuk yang Lebih Berani (Risiko Menengah - Tinggi)
- Reksa Dana Saham atau ETF: return lebih stabil dibanding saham biasa
- Saham Blue Chip: saham dari perusahaan besar yang tahan krisis, sehingga return cenderung stabil
- Properti Kecil: berupa kos-kosan atau kepemilikan tanah di lokasi berkembang
Jika menerapkan investasi dengan risiko menengah-tinggi ini, harus cermat memilih strategi. Salah satunya, Strategi Dollar-Cost Averaging alias investasi berkala setiap bulan untuk mengurangi risiko volatilitas.
Bahkan jika memulai investasi ini dari Rp100 ribu saja jelas BISA BANGET! Yang penting konsisten!
4. Hindari Gaya Hidup Inflasi
Gaji naik ≠ gaya hidup ikut ikut (bahkan secara drastis)
Sayangnya, sudah banyak orang terjebak dalam lifestyle inflation, dimana semakin tinggi penghasilan, malah semakin boros pula pengeluarannya.
Wajar saja apabila kamu ingin upgrade gaya hidup, terlebih lagi jika berada di lingkungan yang demikian. Secara tidak langsung, upgrade gaya hidup memang dapat membuatmu menjalin koneksi dengan orang penting atau bahkan beradaptasi di lingkungan.
Namun ingat, tetap ada batasan untuk upgrade gaya hidup tersebut. Misalnya, hanya naik 10% saja dari kenaikan gaji)
Sekalipun biaya untuk memenuhi gaya hidup tersebut sudah ter-upgrade 10%, tetapi kamu tidak boleh FOMO. Hanya karena barang tersebut dipromosikan oleh influencer favoritmu atau berseliweran di linimasa sosial media, bukan berarti kamu wajib membelinya.
Seiring bertambahnya usia, kamu harus mampu membedakan kebutuhan dan keinginan. Maka dari itu, sebelum membeli sesuatu一apalagi setelah terpengaruh influencer di sosial media, tanyakan lagi pada dirimu sendiri: Apakah barang ini benar-benar dibutuhkan? Atau hanya sekadar memenuhi ego saja?
Jika berhasil menekan gaya hidup, maka kamu juga bisa lebih banyak menabung dan berinvestasi untuk masa depan. Ingat, kita semua tidak tahu apa yang akan terjadi pada perekonomian negara ini di masa depan kelak.
5. Biasakan “Hidup di Bawah Kemampuan”, Bukan Sekadar “Bertahan Hidup” Saja!
Ada perbedaan besar antara “bertahan hidup” dan “hidup di bawah kemampuan finansial”.
- Bertahan hidup = Gaji cukup buat bayar tagihan dan makan, tetapi tidak ada sisa untuk investasi masa depan.
- Hidup di bawah kemampuan = Gaji cukup, tetapi tetap memilih gaya hidup sederhana supaya bisa punya lebih banyak tabungan dan investasi.
Di kehidupan nyata, masih banyak orang yang sudah membiasakan life hack yang satu ini. Itulah mengapa, jangan asal menilai orang hanya dari penampilannya yang sederhana saja.
Bisa jadi, seseorang dengan penampilan sederhana tersebut memiliki tabungan dan investasi lebih.
Cobalah peka, pasti ada banyak dari orang-orang yang memiliki kehidupan berikut:
- Punya gaji Rp10 juta, tetapi tetap tinggal di kos yang lebih murah supaya bisa berinvestasi lebih banyak.
- Bisa membeli HP model terbaru yang hingga puluhan juta, tetapi memilih HP kelas menengah karena fungsinya sama saja.
- Bisa nongkrong tiap weekend di cafe hits, tetapi memilih ngopi di kos saja supaya uangnya terus masuk ke saham maupun reksa dana.
Sejatinya, orang kaya itu justru lebih tahu cara mengelola uang dengan benar.
Jadi, kalau kamu mau merasakan financial freedom, biasakan hidup di bawah kemampuan, bukan sekadar bertahan hidup saja.
Untuk memulainya, pelan-pelan saja dengan nominal kecil dulu, tidak apa-apa. Seiring berjalannya waktu, pasti akan berkembang dan menjadi kebiasaan.
6. Evaluasi dan Sesuaikan Anggaran Secara Berkala
Anggaran keuangan itu bukan sesuatu yang kaku.
Ditambah lagi, dengan keadaan ekonomi negara yang seperti ini maka kondisi keuangan dan tujuan hidupmu akan berubah. Jadi lakukan evaluasi rutin.
Cek anggaran keuangan setiap akhir bulan, lihat apakah masih sesuai dengan rencana awal.
Setelah itu, pada setiap 6 bulan lihat apakah ada kebutuhan yang ternyata membutuhkan penyesuaian pada beberapa kategori tertentu. Jika memang ada, sesuaikan saja tanpa mengubah seluruh rencana keuangan.
Lalu, setiap tahunnya lakukan revisi anggaran terutama apabila memang terjadi perubahan pendapatan dan sesuaikan dengan tujuan keuangan
Jika kamu rutin mengevaluasi anggaran, maka kamu bisa terus mengoptimalkan strategi keuangan untuk mencapai masa depan yang lebih cerah.
Uangmu Harus Kerja dan Jangan Malu Belajar Hal Baru
Hidup nggak boleh cuma tentang nunggu gaji, bayar tagihan, terus ngulang lagi bulan depan. Kalau terus begitu, kamu bakal kejebak dalam siklus kerja keras tanpa hasil nyata. Saatnya ambil kendali atas uangmu!
Supaya mendapatkan insight baru seputar keuangan, gabung saja ke grup Discord Investasi. Tenang saja, seluruh pembelajaran ini GRATIS dan kamu bisa langsung bertanya ke ahlinya.
Klik link ini untuk bergabung ke grup Discord Investasi yang GRATIS tersebut.
Masa depan finansial yang tenang dan bebas dari stres bukan cuma buat orang kaya, tetapi kamu yang orang biasa juga bisa!
Asalkan dimulai dari sekarang, jangan ditunda lagi. Lewat langkah kecil tapi konsisten.
Jangan biarkan uangmu cuma jadi angka di rekening yang hilang tanpa jejak. Buat uangmu kerja keras, biar suatu hari nanti kamu yang bisa santai menikmati hidup!
Yuk, tonton video penjelasannya berikut ini agar kamu lebih paham akan pentingnya anggaran keuangan sehingga gaji tidak cuma lewat saja!