HEALINGVEST
 

8 Sorotan dalam Film Exhuma, Mulai dari Shamanisme hingga Eksistensi Shogun Jepang

by Rifda Arum Adhi Pangesti - 14 Apr 2025 - Reviewed by Lia Andani.

 

Sudahkah kamu menonton Exhuma yang berhasil menarik perhatian lebih dari 10 juta penonton dari seluruh dunia, termasuk Indonesia. 

Menyoroti bagaimana sisa-sisa penjajahan Jepang di Korea Selatan yang masih eksis di zaman maju seperti saat ini, yang tentu saja berkaitan dengan kepercayaan shamanisme. 

Yuk, simak apa saja spotlight dari film terlaris sepanjang masa ini!

 

8 Spotlight Mengagumkan dari Film Exhuma

Film yang disutradarai oleh Jang Jae-hyun ini memang sengaja menawarkan unsur misteri, horror, dan sejarah secara bersamaan. Wajar saja jika film ini pun berhasil memperoleh berbagai ulasan positif dari para kritikus. 

 

1. Melekatnya Budaya Shamanisme

Dari alur cerita, mempertontonkan bahwa keluarga Park yang kaya raya “masih” mempercayai dukun untuk mencari tahu penyakit misterius apa yang diderita oleh bayi mereka. 

Nyatanya, masyarakat Korea Selatan memang masih mempercayai praktik perdukunan alias shamanisme. 

Jangankan orang biasa, bahkan politikus ternama seperti mantan presiden Yoon Suk-yeol yang kemarin dimakzulkan saja sempat menjadikan dukun sebagai konsultannya. 

Isu ini sempat ramai di Negara Ginseng tersebut setelah telapak tangan Yoon Suk-yeol terdapat tulisan “raja” dalam karakter China, ketika dirinya sedang berdebat di stasiun televisi.

 

2. Feng Shui Kunci Keberhasilan

Salah satu tokoh utama yakni Kim Sang-deok adalah seorang ahli feng shui yang telah dipercaya oleh banyak keluarga elit untuk memilih tanah kuburan bagi leluhur mereka. 

Kim Sang-deok bahkan rela mencicipi tanah kuburan yang dianggap cocok sebagai penguburan ulang leluhur kliennya. 

Baginya, lokasi pemakaman keluarga tidak boleh sembarangan begitu saja, karena sangat berpengaruh pada keharmonisan dan energi positif bagi keluarga yang ditinggalkan mendiang. 

Namun ternyata, ilmu topografi kuno asal Tiongkok ini tidak boleh dipergunakan selama masa penjajahan Jepang. Itulah mengapa, tentara Jepang sering menancapkan pasak besi di pegunungan Korea secara acak untuk memutus aliran energi feng shui. 

Nyatanya, hingga detik akhir saja, Kim Sang-deok masih menerapkan ilmu feng shui tersebut dan berhasil “memenangkan” pertarungannya dengan Shogun Jepang yang tinggi besar itu. 

 

3. Mitologi Siluman Rubah Kitsune

Sama halnya dengan Indonesia, Asia Timur juga memiliki mitologi yang mirip satu sama lain. Contohnya ‘gitsune’ yang berarti siluman rumah dalam Bahasa Jepang; sementara di Korea Selatan disebut sebagai ‘gumiho’. 

Kitsune selalu dianggap sebagai sosok siluman jahat yang mampu berubah wujud untuk menipu manusia. 

Nah, di film Exhuma ini keberadaan Kitsune juga digambarkan sebagai biksu terkenal yang sengaja dibawa oleh tentara Jepang untuk mengelabui masyarakat Korea. 

Biksu Kitsune ini hidup di antara masyarakat Korea dan memberikan rekomendasi lokasi pemakaman bagi leluhur keluarga Park, yakni di perbukitan Gangwon yang berbatasan langsung dengan Korea Utara. 

Padahal menurut Kim Sang-deok yang sudah bertahun-tahun mempelajari ilmu feng shui, mengatakan bahwa lokasi pemakaman leluhur Park tersebut sangat buruk. 

Ditambah lagi ketika Hwa Rim dkk. bertemu segerombolan rubah di bukit, semakin meyakinkan Kim Sang-deok bahwa ada hal yang salah akan lokasi pemakaman leluhur keluarga Park ini. 

FYI, hewan rubah memang dianggap sebagai adanya firasat buruk bagi masyarakat Korea. 

 

Baca Juga: [PART 1] 21 Rekomendasi Wisata Korea Selatan Terbaru 2025!

 

HealingVest

 

4. Legenda Nure-Onna

Ada satu lagi makhluk mitologi Jepang yang muncul tetapi hanya sekelebat saja, yakni nure-onna alias ular berkepala manusia. 

Makhluk ini muncul setelah kuburan leluhur Park digali oleh para penggali kuburan. 

Sayangnya, saat ular berkepala manusia ini muncul, para penggali kubur malah memenggal kepalanya begitu saja. Alhasil, petaka pun datang yang ditandai dengan turunnya hujan deras. 

Menurut kepercayaan Jepang, ular berkepala manusia dianggap sebagai penjaga makam, terutama bagi orang pintar

FYI, peti yang berisikan 2 jasad yakni leluhur Park yang merupakan pengkhianat bangsa dan shogun, itu memiliki ukiran bentuk ular. 

Jadi, secara langsung biksu Kitsune memang sengaja mengutuk leluhur Park dengan menempatkan Nure-Onna di peti matinya sekaligus menjadikan Nure-Onna sebagai bawahan shogun. 

 

5. Para Pengkhianat Korea Selama Penjajahan

Seiring waktu, terungkap bahwa leluhur keluarga Park adalah salah satu Chinilpa, sebutan untuk para pengkhianat nasional yang bersekutu pada kolonial Jepang selama masa kemerdekaan. 

Chinilpa ini kurang lebih mirip dengan Londo Ireng yang ada di Indonesia, yang juga mengkhianati bangsa dan negara dengan bekerja sama kepada penjajah alias aktivis pro-Jepang. 

Maka dari itu, leluhur keluarga Park terus-menerus tersiksa arwahnya sekalipun sudah meninggal dunia sejak ribuan tahun lalu, sehingga meminta bantuan para keturunannya, tetapi tidak ada yang peduli. 

Alhasil, leluhur berubah menjadi arwah pendendam yang mengutuk bayi keluarga Park dan membunuh seluruh garis keturunannya. 

FYI, para chinilpa ini berusaha menyembunyikan identitas mereka dengan pindah ke Amerika Serikat.

 

6. Legenda Oni

Oni adalah salah satu mitologi Jepang yang berupa iblis atau ogre bertubuh kekar dengan tanduk di kepala mereka dan bersifat kanibalisme. 

Dalam film Exhuma, oni membunuh para pendeta kuil dan ternak babi. 

Hwa-rim dan Bong-gil yang sama-sama merupakan dukun, tentu langsung menangkap oni tersebut. Tak disangka, oni tersebut adalah seorang samurai yang mengabdikan hidupnya pada kolonial Jepang. 

 

Baca Juga: 7+ Tips Pakai Internet dan Wi-Fi Selama Liburan ke Korea Selatan!

 

HealingVest

 

7. Shogun Jepang

Begitu film Exhuma ini dirilis dan ramai di berbagai belahan bumi, pembahasan tentang Shogun Jepang juga langsung digali-gali oleh banyak orang. 

Dalam film, shogun ini digambarkan sebagai sosok yang tinggi, besar, dan kekar yang mengabdikan hidupnya pada kolonial Jepang. 

Selama masa penjajahan Jepang di Korea, ada sosok shogun alias samurai yang memenggal sekitar 10.000 kepala orang Korea. 

Nah, ketika shogun tersebut meninggal dunia, tubuhnya tidak dikuburkan begitu saja. Dukun Kitsune menggunakan ilmu hitam untuk menjadikan tubuh shogun sebagai media ‘balas dendam’ atas kekalahan Jepang. 

Itulah mengapa, saat bangkit kembali pun shogun ini selalu merapalkan kata-kata penyemangat sekaligus pengabdiannya kepada Jepang. 

 

8. Pasak Besi Peninggalan Jepang

Berkaitan dengan ilmu feng shui yang dilarang selama masa penjajahan Jepang, maka di perbukitan Korea pun banyak ditemukan pasak besi. 

Penancapan pasak besi di perbukitan Korea menjadi cara yang dilakukan Jepang untuk menghalangi aliran energi feng shui. 

Dalam film tersebut, terdapat dialog yang menyatakan koordinat angka garis lintang. Koordinat tersebut mengacu pada bentuk Semenanjung Korea yang berupa harimau. 

Nah, dialog “the fox cut off the tiger’s waist” berarti biksu Kitsune (rubah) berupaya menusukkan pasak besi ke pinggang harimau untuk memisahkan Korea Selatan dan Korea Utara. 

Nyatanya, pada tahun 1980-an, sebuah klub pendakian gunung Korea berhasil menemukan 27 pasak besi di Gunung Bukhan yang diklaim memang sudah ada sejak zaman penjajahan. 

Pembahasan soal pasak besi ini kemudian meramaikan berbagai portal media Indonesia. Mereka menyebutkan bahwa pasak besi buatan Jepang ada di Kalimantan. Padahal, who knows?

 

Baca Juga: 8 Perpaduan Budaya Korea Selatan dengan Masyarakatnya yang Modern

 

Mau Mengunjungi Lokasi Syuting Film Exhuma?

Itulah beberapa sorotan sejarah yang dibahas dalam film Exhuma. Mengingat Korea Selatan dan Indonesia memiliki latar belakang sejarah yang hampir sama, maka beberapa cerita dan perlakuan Jepang terhadap negara jajahannya pun juga tidak jauh berbeda. 

Ada banyak lokasi syuting film Exhuma yang menjadi destinasi wisata bagi warga lokal. Mulai dari Desa Gyeongsang di Provinsi Jeolla, hingga Hutan Rekreasi di Gyeongsang. 

Nah, kamu bisa mengunjungi beberapa lokasi syuting film Exhuma tersebut dengan mengikuti program HealingVest, kolaborasi antara kesempatan healing dengan investasi khususnya reksadana. 

Tanpa basa-basi, ayo segera pilih tujuan healing-mu di sini

HealingVest

 
Share this article via :
whatsapp-investasiku
 
InvestasiKu-footer
 

#YukInvestasiKu For Better Tomorrow

Download aplikasi InvestasiKu di Android, iOS, dan Windows serta nikmati kemudahan berinvestasi saham, reksa dana, obligasi, dan rencana keuangan

 
Download di Google Play Download di App Store Download desktop version
 

InvestasiKu adalah produk dari PT Mega Capital Sekuritas

Menara Bank Mega, Lantai 2, Jalan Kapten Tendean Kavling 12-14A,
RT 002/RW 002, Kelurahan Mampang Prapatan,
Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kode Pos 12790

Telepon : 021-79175599
Email : customer.care@investasiku.id
WhatsApp : +6282260904080

 
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Spotify
  • LinkedIn
  • Facebook
  • Twitter
Eduvest
 

©2025 InvestasiKu. All rights reserved.

InvestasiKu adalah aplikasi finansial yang dikelola dan dikembangkan oleh PT Mega Capital Sekuritas, dengan misi membuka akses lebih luas bagi masyarakat pada produk-produk keuangan dengan mudah, aman dan terjangkau. Semua transaksi saham, reksa dana, dan obligasi difasilitasi oleh PT Mega Capital Sekuritas sebagai broker saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sekaligus agen penjual reksa dana yang memiliki izin usaha dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan

OJK
KOMINFO