Jika di Indonesia ada kota Manado yang populer dengan berbagai hidangan aneh, maka Korea Selatan juga punya deretan kuliner ekstrem.
Perbedaan mencolok dari kedua tempat itu adalah bahan utama makanannya.
Di Manado, hidangan aneh kebanyakan berbahan hewan liar dan bertaring seperti ular, kelelawar, kera, tikus, anjing, hingga kucing.
Sementara kuliner ekstrem di Korea Selatan justru berasal dari boga bahari yang dimakan secara mentah alias hidup-hidup.
Apa saja? Yuk, simak apa saja kuliner aneh dan ekstrem di Korea Selatan yang dapat kamu cicipi dengan segenap keberanianmu.
11 Kuliner Aneh dan Ekstrem dari Korea Selatan, Ada Sejarahnya!
Beberapa kuliner aneh dan ekstrem dari Korea Selatan mudah ditemukan di berbagai kedai seluruh Korea.
Namun, beberapa lagi dari kuliner aneh dan ekstrem ini juga hanya disajikan di pedesaan maupun festival khusus saja.
Lalu untuk kuliner aneh yang berbahan boga bahari, kebanyakan hanya ditemukan di Busan atau Pulau Jeju saja.
1. San-nakji (Tentakel Gurita Mentah)
Source: wikimedia.org
Sannakji adalah hidangan berupa tentakel gurita yang masih mentah, sehingga ketika masuk ke mulut justru akan terasa menempel kuat.
Biasanya, tentakel akan dipotong dan dimakan mentah, sementara tubuh gurita akan dimasukkan ke sup.
Ketika potongan tentakel tersebut masih bergerak-gerak, segera kamu makan.
Untuk menetralisir rasa aneh, bisa dicelupkan pada kecap asin atau minyak wijen, kemudian baru dimakan dan dikunyah sampai habis. Jika tidak, tentakelnya akan menempel di tenggorokan.
Tempat terbaik untuk mencoba kuliner aneh ini ada di kedai-kedai tepi laut.
2. Mal-gogi (Daging Kuda)
Source: wikimedia.org
Sebenarnya, di Indonesia juga ada kuliner daging kuda tetapi tidak menjadi kuliner umum.
Di Korea Selatan, daging kuda alias malgogi disajikan dengan cara dipanggang atau bahkan mentah一hanya dimakan dengan nasi seperti sushi.
Ketika kamu liburan ke Korea, untuk menikmati hidangan ini harus pergi ke Pulau Jeju. Nyatanya, memang penduduk pulau ini telah mengonsumsi daging kuda selama lebih dari 700 tahun sejak masa invasi bangsa Mongolia di sana.
Daging kuda diklaim menyehatkan dengan hanya mengandung ⅓ lemak dari daging sapi. Selain itu juga mengandung banyak protein termasuk omega-3 dan asam linolenat.
3. Beondegi (Ulat Sutra Panggang)
Source: postcardsandplaces.com
Kuliner ekstrem selanjutnya adalah beondegi alias ulat sutra panggang yang justru jadi camilan dan street food di Korea.
Ulat sutra akan dibumbui terlebih dulu, kemudian baru direbus atau dikukus. Teksturnya agak lembut, renyah, dan akan ada sensasi lembek ketika sampai di tenggorokan.
4. Hongeo-hoe (Ikan Pari Mentah)
Source: lucasartor.com
Sebenarnya, populasi ikan pari di Korea Selatan telah menurun seiring meningkatnya penangkapan untuk dikonsumsi.
Meskipun baunya amis, ikan pari mentah alias hongeo-hoe sering disajikan sebagai lauk dan tersedia di pasar ikan.
Rata-rata yang mengonsumsi kuliner aneh ini adalah para kakek-kakek. Jeolla-do menjadi wilayah paling banyak ditemukan kedai hongeo-hoe ini.
Baca Juga: [PART 1] 21 Rekomendasi Wisata Korea Selatan Terbaru 2025!
5. Gaebul (Cacing Sendok Mentah)
Source: wikimedia.org
Kalau kamu ingin menyantap makanan laut yang segar sekaligus ekstrem, bisa coba gaebul alias cacing sendok mentah ini.
Bukan ikan, tetapi cacing. Yap, cacing!
Hidangan ini sering menjadi lelucon sebab menyerupai bagian tertentu dari anatomi pria, tetapi selalu laku di pasar ikan.
Umumnya, gaebul akan dpotong-potong dan dibiarkan menggeliat di piring. Disajikan dengan garam dan minyak wijen, sehingga rasa akhirnya akan lembut.
6. Boshintang (Semur Daging Anjing)
Source: worldfood.guide
Sebenarnya, bosintang alias semur daging anjing ini tidak hanya ekstrem saja tetapi juga kontroversial.
Pasalnya, bahan utama dari hidangan ini adalah daging anjing yang biasanya disantap di wilayah pedesaan.
Orang-orang percaya bahwa dengan menyantap kuliner aneh ini, akan memberikan stamina.
Di sisi lain, sebagian besar warga Korea Selatan pun tidak setuju akan keberadaan kuliner ini. Mengingat kehidupan masyarakat Korea tidak jauh-jauh dari anjing sebagai peliharaan.
FYI, pada awal 2024 akhirnya pemerintah Korea Selatan mengesahkan UU yang melarang penjualan dan produksi daging anjing. Siapapun yang melanggar akan dikenai sanksi hukuman penjara hingga 3 tahun, atau denda maksimum 30 juta won.
Artinya, apabila kamu nekat mengonsumsi kuliner aneh ini akan dikenai pasal pidana setempat.
7. Sundae (Sosis Darah)
Source: lucasartor.com
Sundae tidak hanya menjadi kuliner aneh dan ekstrim di Korea Selatan saja, tetapi juga sebagai hidangan tradisional tertua di negara tersebut.
Hidangan ini berupa usus babi atau sapi yang dicampur dengan darah, nasi, daun bawang, daging babi, dan kemudian dikukus. Setelah itu, dibentuk menjadi sosis sedemikian rupa.
Tak jarang, sundae dijadikan sebagai street food terkenal di pasar.
Sekilas, sundae mirip dengan saren alias dedeh yang berasal dari darah binatang hasil sembelihan, kemudian dibekukan dengan cara pengukusan.
8. Gopchang (Usus Babi atau Sapi yang Dipanggang)
Source: wikimedia.org
Selanjutnya ada gopchang, terbuat dari usus babi atau sapi yang dipanggang. Tenang saja, sebelumnya jeroan ini sudah dibersihkan dulu tentunya.
Umumnya, gopchang akan disajikan dalam bokkeum (tumisan) dan rebusan. Teksturnya kenyal sehingga mungkin bagi orang yang baru pertama kali makan akan merasa aneh dan mual.
9. Dwaeji Kkeopjil (Kulit Babi)
Source: 10mag.com
Orang Korea zaman dahulu tidak suka membuang makanan, termasuk bagian kulit babi yang kemudian diolah menjadi hidangan tradisional.
Kulit babi akan dipanggang sehingga teksturnya agak kenyal, cukup berlemah, dan bahkan terkadang masih ada sisa-sisa bulu babi.
Tak jarang ada juga yang dibuat keripik sehingga rasanya seperti kacang. Beberapa orang turut meyakini bahwa ada kandungan kolagen dalam kulit babi sehingga membuat kulit wajah lebih cantik.
Baca Juga: [PART 2] 19 Rekomendasi Wisata Korea Selatan Terbaru 2025, Lebih Update Tempat Terkini
10. Seonjitguk (Sup Darah Sapi Beku)
Source: english.visitkorea.or.kr
Mayoritas orang Korea menyantap seonjitguk alias sup darah sapi beku untuk mengatasi mabuk setelah minum alkohol berlebihan. Sup ini turut diisi dengan potongan kubis dan berbagai sayuran.
Darah sapi beku yang hampir kering akan dipotong-potong dan menjadi kondimen utama dalam kuliner ini.
11. Bokjili (Sup Ikan Buntal)
Source: campus.sg
Tahukah kamu bahwa ikan buntal alias fugu itu beracun mematikan? Nah, di Korea Selatan justru ikan segar tersebut dapat menjadi kuliner ekstrem yang mahal.
Tentu saja, untuk mengolah ikan buntal ini perlu lisensi dan pelatihan bertahun-tahun bagi kokinya.
Bokjili ini akan berisikan daging ikan buntal dan sayuran yang kemudian diolah bersama rempah-rempah.
Kamu dapat dengan mudah menemukan hidangan laut ini di daerah pesisir.
Baca Juga: 40+ Travel Hacks Wisata Korea Supaya Tidak Kikuk!
Siap Mencicipi Kuliner Aneh di Korea Selatan yang Modern?
Itulah beberapa rekomendasi kuliner Korea Selatan yang wajib kamu coba setidaknya sekali selama kamu liburan ke Korea Selatan. Umumnya memang kuliner Korea ini telah dijual kembali di Indonesia pada restoran khusus atau franchise.
Menjejakan kaki di Korea Selatan tentu saja akan menjadi pengalaman tak terkira. Nah, kamu bisa mewujudkan pengalaman tersebut dengan mengikuti program HealingVest, kolaborasi antara kesempatan healing dengan investasi khususnya reksadana.
Tanpa basa-basi, ayo segera pilih tujuan healing-mu di sini.