Apa judul webtoon favoritmu yang sedang kamu baca atau bahkan sudah dibaca berkali-kali?
Sekilas, webtoon yang mana memang mirip dengan manga dari Jepang一yang bagi orang awam akan sama-sama menyebutnya dengan istilah “komik”.
Padahal sebenarnya, webtoon yang notabene merupakan versi digital dari manhwa tentu berbeda dengan manga. Keduanya juga punya target pasar masing-masing, jadi tidak perlu membanding-bandingkannya.
Nah, berikut ini serba-serbi manhwa Korea alias webtoon yang bahkan sudah diadaptasi juga ke bentuk film maupun serial drama.
Sejarah dan Evolusi Manhwa, Memang Terinspirasi dari Manga Jepang
Sebelum bahas tentang manhwa Korea, kamu harus tahu tentang gimana sih sejarah dan evolusinya.
Asal-usul manhwa sudah ada sejak awal abad ke-20, tepatnya saat wilayah Korea masih berada di bawah penjajahan Jepang.
Itulah kenapa, bentuk manhwa Korea mirip dengan manga Jepang terutama dalam bentuk panel dan arah membacanya.
Namun setelah Korea merdeka, barulah manhwa Korea ini berkembang dengan identitasnya sendiri.
Pada tahun 1980-an hingga awal 2000-an, manhwa sudah banyak terbit dalam bentuk cetak dan dijual di toko buku lokal.
Zaman yang seiring berkembang terutama dalam hal digital, akhirnya para kreator mulai beralih ke platform digital, dan di sinilah webtoon lahir.
Salah satu pelopor utama yang mungkin kamu juga masih punya aplikasinya adalah LINE Webtoon.
Jadi, untuk membaca manhwa ini tidak perlu datang ke toko buku dan membawa-bawanya secara fisik, tetapi hanya lewat aplikasi di smartphone saja.
Apalagi, dengan konsep scroll vertikal yang cocok untuk dibaca dimana saja secara cepat dan fleksibel.
Baca Juga: 8 Sorotan dalam Film Exhuma, Mulai Dari Shamanisme hingga Eksistensi Shogun Jepang
Kenapa Manhwa Kini Lebih Digemari?
Akui saja, manhwa Korea dan manga Jepang menjadi selalu menjadi pilihan utama untuk dibaca selagi waktu luang.
Aplikasi Webtoon saja bahkan sudah memiliki sekitar 85,6 juta pengguna yang tersebar di seluruh dunia.
1. Aksesibilitas Digital
Salah satu keunggulan utama manhwa Korea lebih digemari adalah kemudahan akses.
Sekarang ini, sudah banyak platform komik digital tidak hanya Webtoon saja, tetapi juga Tapas, Lezhin, dan lain-lain.
Semua manhwa di platform tersebut bisa dibaca secara gratis dan beberapa memiliki sistem coin atau fast pass.
Hal ini sangat berbeda dengan versi fisik, yang membutuhkan waktu lebih lama untuk penerbitan maupun diterjemahkan.
2. Format Scroll Vertikal
Kebanyakan manhwa Korea yang ada di platform digital memang dirancang khusus untuk layar ponsel. Jadi, pembaca lebih lancar saat membacanya.
Sementara manga tradisional masih mengandalkan format cetak panel kotak per halaman.
Memang akan terasa pengalaman yang khas saat membacanya, tetapi terasa kurang praktis bagi generasi digital seperti saat ini.
3. Beragam Genre dan Segmentasi Pasar
Manhwa yang tayang di platform digital memang sengaja menargetkan berbagai kelompok usia dan preferensi.
Selain genre aksi dan fantasi, manhwa juga punya beragam genre. Mulai dari romance, slice of life, drama, hingga boys love (BL) dan girls love (GL).
Kreatornya bahkan tak segan mengangkat isu-isu sosial yang memang relevan di zaman sekarang. Misalnya seperti kesehatan mental, perundungan, hingga feminisme.
4. Visual yang Menarik dan Penuh Warna
Manhwa biasanya digambar berwarna penuh, sehingga lebih menarik secara visual daripada manga yang umumnya hitam-putih.
Warna juga membantu memperkuat nuansa emosional dalam cerita dan membuat karakter lebih hidup.
Tentu ini adalah aspek preferensi visual, tetapi tak bisa dimungkiri daya tarik warna sangat besar bagi pembaca modern.
Meskipun demikian, manga Jepang masih dominan di pasar internasional, terutama dengan judul populer. Misalnya One Piece, Naruto, Attack on Titan, Detective Conan, dan Demon Slayer masih menjadi raksasa dalam industri ini.
Baca Juga: 8 Perpaduan Budaya Korea Selatan dengan Masyarakatnya yang Modern
Contoh Manhwa Korea yang Mendunia
Manhwa Korea pun kemudian diadaptasi ke bentuk live action, terutama dalam format serial drama dengan rata-rata 8 episode.
Alhasil, orang-orang pun yang sudah membaca versi manhwa akan tertarik menonton versi live-action, pun sebaliknya.
1. Weak Hero
Manhwa yang diadaptasi menjadi serial drama adalah Weak Hero karya Seopass dan Razen yang terbit tahun 2018 di Webtoon.
Pada tiga episode pertama saja, ditayangkan perdana di Festival Film Internasional Busan Ke-27.
Genrenya action yang penuh dengan adegan kekerasan hingga perkelahian, dan coming of age.
Pada season 1 saja, serial drama adaptasi manhwa ini sudah mencapai rating tinggi. Kabar baiknya, season 2 akan tayang pada akhir April 2025 ini.
2. Itaewon Class
Memang awalnya, Itaewon Class menjadi judul manhwa populer di Korea. Lalu, diadaptasi menjadi drama Korea tahun 2020 yang sukses besar secara global.
Mengisahkan perjuangan seorang pemuda yang membuka restoran di Itaewon sambil melawan konglomerat besar.
Dari pemilihan aktor dan aktris, hingga soundtrack benar-benar melalui riset yang maksimal.
3. Sweet Home
Sebuah cerita horor-thriller yang berpusat pada dunia pasca-apokaliptik di mana manusia berubah menjadi monster.
Diadaptasi menjadi serial Netflix, dan mendapat respon positif dari penonton internasional.
Serial ini sudah ada hingga 3 season.
4. True Beauty
Manhwa dengan genre romantic ini menceritakan tentang seorang gadis yang jago make-up dan menyembunyikan wajah aslinya.
Diadaptasi menjadi serial drama dengan judul yang sama dan mendapatkan respon positif dari berbagai penggemar di seluruh dunia.
5. Business Proposal
Manhwa Business Proposal dengan genre rom-com ini cukup ringan untuk dibaca. Pada tahun 2022, akhirnya diadaptasi menjadi serial drama.
Pada tahun ini pun, Indonesia turut mengadaptasinya menjadi film yang tayang perdana Februari 2025 silam.
Baca Juga: Intip Fakta Kehidupan Masyarakat Korea Selatan, Benarkah Lebih Individualisme?
Siap Healing Sambil Menikmati Lokasi Pembuatan Manhwa?
Itulah penjelasan manhwa Korea yang banyak digemari, terutama jika kamu memang suka membaca lewat platform webtoon.
Masih banyak beberapa judul manhwa yang diadaptasi menjadi serial drama. Mulai dari Hellbound, Strangers from Hell, Duty After School, hingga yang terbaru Study Group.
Nah, kamu bisa saja kok jalan-jalan ke lokasi pembuatan manhwa Korea tersebut dengan menjejakan kaki secara langsung di Negara Ginseng ini.
Yuk, wujudkan pengalaman tersebut dengan mengikuti program HealingVest, kolaborasi antara kesempatan healing dengan investasi khususnya reksadana.
Tanpa basa-basi, ayo segera pilih tujuan healing-mu di sini.