BISNIS
 

Anthony Salim, Sukseskan Salim Group Mulai Indomie Hingga Indomaret

by Rifda Arum Adhi Pangesti - 23 Sep 2024 - Reviewed by Lia Andani.

 

Jika membahas tentang 9 naga di Indonesia, maka pasti nama Anthony Salim selalu disebutkan.

Yap, nama Anthony Salim merupakan seorang pengusaha yang mendirikan perusahaan ternama Salim Group dan Indofood. 

Kamu pasti sudah tidak asing dengan beberapa produk dari Salim Group seperti mie instan Indomie, tepung terigu Bogasari, minyak goreng Bimoli, dan lainnya. 

Lantas, bagaimana sih riwayat hidup dan perjalanan karir Anthony Salim yang selalu masuk ke daftar Tokoh Bisnis Paling Berpengaruh di Indonesia?

Yuk, segera simak penjelasannya berikut ini!

 

Riwayat Hidup Anthony Salim

Anthony Salim lahir dengan nama Liem Fung Seng pada 25 Oktober 1949 di Kudus, Jawa Tengah.

Sejak kecil, Anthony memang sudah akrab dengan dunia bisnis karena ayahnya, Sudono Salim, merupakan pengusaha yang merintis Salim Group sejak 1938. 

Pada tahun 1949, Anthony hampir meninggal dunia akibat kecelakaan angkot saat perjalanan Kudus-Semarang.

Atas bentuk rasa syukur karena Anthony selamat, kemudian kedua orangtuanya memberikan nama Tionghoa yakni Liem Fung Sheng.

Nama tersebut berarti “menemui hidup yang baru”, cocok untuk masa kelahiran Anthony. 

Anthony menempuh pendidikan SD di Sin Hua, kemudian lanjut di SMAN 21 Jakarta.

Kedua orangtuanya telah menyadari bahwa pendidikan adalah hal penting sehingga Anthony berkesempatan untuk melanjutkan ke Seventh-Day Adventist School dan St Joseph’s Institution yang ada di Singapura.

Setelah itu, lanjut lagi di Ewell County Technical College yang berada di Inggris. 

Sebagai anak ketiga dari Soedono Salim, maka tentu saja Anthony berupaya meneruskan bisnis ayahnya. Mengingat ketiga saudara Anthony enggan terlibat dalam bisnis keluarga tersebut. 

Sejak kecil, Anthony sudah dikenal sebagai sosok yang selalu melihat peluang bisnis, pekerja keras, sederhana, dan loyal kepada keluarga terutama ayahnya. 

Pada tahun 1974 saat Anthony Salim berusia ke-25, dirinya pun menikah dengan putri pengusaha Hakka yakni Siti Margareth Jusuf.

FYI, Hakka adalah salah satu kelompok Tionghoa terbesar di Tiongkok. 

Bersama sang istri, Anthony dikaruniai 3 anak dan berusaha membangun bisnis keluarga khususnya IndoAgri dan Indofood. 

Pada 1998, keluarga Anthony terkena dampak besar dari kerusuhan besar. Hal tersebut karena keluarganya adalah keturunan Tionghoa, sehingga mereka menjadi target massa. 

Sang ayah harus melarikan diri ke Singapura setelah rumahnya dibakar oleh massa.

Tak hanya itu saja, bisnis Salim Group juga terjerat banyak utang besar akibat krisis moneter tersebut. 

 

Baca Juga: Daftar 8 Investor Terkaya di Indonesia

Perjalanan Karir Anthony Salim

Pada awal 1970-an, selepasnya lulus kuliah dari Inggris kemudian Anthony turut serta membantu pengembangan bisnis di Salim Group.

Awalnya, Anthony membuat kesalahan besar yakni dengan mengimpor semen dari Korea Utara. 

Pihak Korea Utara justru mengirimkan semen dengan armada dan fasilitas seadanya sehingga semen impor tersebut malah rusak. Alhasil, Salim Group pun rugi besar. 

Melihat pada kesalahan besarnya itu, Anthony banyak belajar untuk memperkuat fondasi Salim Group lagi. Dirinya dibantu oleh banyak rekan bisnis seperti Mochtar Riady dan Sukanto Tanoto. 

Berhubung perusahaan besar ini telah dipegang oleh tangannya, maka Anthony berupaya menyebarkan bisnis ke berbagai negara. Mulai dari AS, Tiongkok, Singapura, Belanda, dan Hongkong. 

Pada masa Orde Baru, Anthony Salim dilirik oleh pihak pemerintah untuk terlibat dalam urusan kenegaraan.

Anthoni menduduki posisi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat sebagai perwakilan Kadin (Kamar Dagang dan Industri Indonesia). 

Dari masa Orde Baru hingga Indonesia terdampak krisis finansial 1998, Anthony selalu terlibat dalam ekonomi negara.

Meskipun di sisi lain, keluarganya juga terkena dampak dari peristiwa Kerusuhan Mei 1998. 

Anthony berupaya melunasi utang bisnisnya dengan menyerahkan sekitar 100 perusahaan keluarganya ke Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dan tetap mempertahankan Indofood. 

Seiring berjalannya waktu, kondisi ekonomi Indonesia semakin baik. Pun dengan kondisi bisnis Salim Group yang akhirnya dapat bangkit kembali. 

Pada 2001, Salim group berhasil mengakuisisi bisnis properti COSCO Tiongkok. Anthony juga mencoba peluang dengan membeli saham perusahaan PLDT yang ada di Filipina. 

Dalam dunia bisnis, memang Anthony selalu berprinsip untuk terus berinovasi dan berekspansi khususnya di dunia pangan. 

 

Baca Juga: Agus Projosasmito, Sosok Taipan di Balik Tambang Salim

 

Minat Untuk Berinvestasi di Saham Pangan?

Keberadaan 9 naga di Indonesia mengacu pada beberapa nama pengusaha terkenal. Mulai dari Rusdi Kirana, Dato Sri Tahir, Edward Soeryadjaya, Tommy Winata, Robert Budi Hartono, Krisdianto Lesmana, dan Agus Projosasmito

Di Indonesia, ada banyak saham pangan yang dapat dimiliki oleh publik. Sebut saja ada PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP), PT Salim Ivomas Pratama Tbk. (SIMP), PT Mayora Indah Tbk. (MYOR), hingga PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. (ROTI). 

Kamu dapat menanamkan saham tersebut melalui aplikasi, salah satunya InvestasiKu dan terus pantau perkembangan trafiknya. 

 
Share this article via :
whatsapp-investasiku
 
InvestasiKu-footer
 

#YukInvestasiKu For Better Tomorrow

Download aplikasi InvestasiKu di Android, iOS, dan Windows serta nikmati kemudahan berinvestasi saham, reksa dana, obligasi, dan rencana keuangan

 
Download di Google Play Download di App Store Download desktop version
 

InvestasiKu adalah produk dari PT Mega Capital Sekuritas

Menara Bank Mega, Lantai 2, Jalan Kapten Tendean Kavling 12-14A,
RT 002/RW 002, Kelurahan Mampang Prapatan,
Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kode Pos 12790

Telepon : 021-79175599
Email : customer.care@investasiku.id
WhatsApp : +6282260904080

 
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Spotify
  • LinkedIn
  • Facebook
  • Twitter
Eduvest
 

©2025 InvestasiKu. All rights reserved.

InvestasiKu adalah aplikasi finansial yang dikelola dan dikembangkan oleh PT Mega Capital Sekuritas, dengan misi membuka akses lebih luas bagi masyarakat pada produk-produk keuangan dengan mudah, aman dan terjangkau. Semua transaksi saham, reksa dana, dan obligasi difasilitasi oleh PT Mega Capital Sekuritas sebagai broker saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sekaligus agen penjual reksa dana yang memiliki izin usaha dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan

OJK
KOMINFO